Monday, January 25, 2016

Kisah Karomah Petani yang Wali Allah

Kisah wali Allah kali ini adalah seorang petani salih dari negeri Syiria. Pada Zaman Al-Faqh Al-Muthahhar Muhammad bin Al-sham terjadi sebuah kisah yang aneh dan menakjubkan tepatnya di daerah Al-Humrah negeri Syiria. Di sana tinggal seorang petani yang shalih dan suka berderma.

Ia membangun sebuah masjid. Bila malam tiba ia senantiasa pergi ke masjidnya untuk sholat dan selalu membawa lampu dan berbekal santap malam. Jika Allah mentaqdirkan ada orang yang membutuhkan sedekah, ia berikan bekal santap malamnya. Jika tidak ada, ia makan sendiri, baru kemudian melakukan sholat. Setiap hari demikian berlangsung terus.

Pada suatu saat Allah takdirkan di daerah ini terjadi krisis air. Banyak sumur yang kering, termasuk sumur miliknya. Petani itu dibantu oleh anak-anaknya bermaksud memperdalam sumurnya agar memperoleh air. Ketika ia sedang berada di dalam sumur tiba-tiba bibir sumur ambrol, sebongkah bibir sumur jatuh dan menguburnya.

Anak-anaknya tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka tidak berani melakukan penggalian mencari jasad ayahnya yang tertimbun, karena resikonya adalah nyawa mereka sendiri. Mereka pasrah, dan menjadikan disitulah kuburan ayahnya.

Enam tahun kemudian… Anak-anaknya sedang memperbaiki sumur tersebut. Ketika penggalian sampai di bagian bawah, antara percaya dan tidak, mereka mendapati ayahnya masih hidup. Berceritalah ayahnya, “Di dalam sumur itu ternyata ada goa, ketika dulu jatuh aku masuk ke dalam goa itu, aku tidak terkubur karena sebatang kayu mendahului jatuh di depan mulut goa sehingga menghalangi bongkahan–bongkahan bibir sumur yang ambruk.

Di dalam goa amat gelap, beberapa saat kemudian Allah memberi pertolongan berupa munculnya sebuah lampu dan makanan yang biasa aku bawa ke masjid setiap malam, sehingga aku bisa bertahan hidup selama enam tahun”.

Tersiarlah peristiwa ini dan menjadi pelajaran yang berharga dan ramai diperbincangkan oleh manusia di pasar-pasar negeri Syiria. Imam Muhammad bin Ali Asy-Syakani dalam Kitab Al-Badru Ath-Tholi’ (I/492) dalam biografi Ali bin Muhammad Al-Bakri berkata, “Penulis Kitab Mathla’ Al-Budur”. Di antara orang yang pernah mengunjungi Petani tersebut ialah Muhammad bin Al-Asham.

Disalin dan diedit seperlunya dari kitab terjemahan berjudul Kisah Karomah Para Wali Allah. Sejak zaman Ibrohim Alaihissalam hingga 1344 Hijriyah

kisah sahabat

Kisah seorang buta dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib"

Pada suatu malam, terdapat seorang lelaki buta.
Ia masih saja terjaga. Hatinya seperti langit yang terselubung mega. Dia mengeluh,
*Ya Tuhanku, betapa kerasnya hati manusia di sekelilingku.
Tiada seorangpun yang mau memikirkan insan malang / miskin.
*Ya Tuhan, pada siapakah dapat aku ulurkan tangan meminta bantuan" Diapun teringat masa lalu, saat isterinya yang baik masih hidup. Air mata pun bergenang di kelopak mata dan membasahi wajahnya. Paginya, lelaki buta itu bangun dari tempat pembaringannya, ia memakai pakaiannya yang sudah robek,
Lalu berjalan melewati lorong-lorong kota dengan tongkatnya.
Seperti kebiasa'annya, dia duduk di satu sudut kota,
Di bawah sebuah pohon dan mendengarkan langkah kaki orang-orang yang melewati tempat duduknya. Dia menanti seseorang yang akan melontarkan kepingan uang atau makanan dalam tangannya, tetapi seolah-olah, tidak ada seorangpun yang menghiraukannya.

Tiba-tiba terdengar suara tapak kaki mendekatinya.
Lelaki tua yang buta itu menumpukan sepenuh perhatiannya kepada langkah tersebut, tetapi beberapa saat kemudian, suara langkah tersebut tidak lagi terdengar.
Meskipun lelaki tua itu buta dan tidak melihat sesuatu,
tetapi dia dapat merasakan bahwa seseorang sedang memperhatikannya.
Dia berkata sendirian, ‘siapakah gerangan orang tersebut?
Ketika dia tenggelam dalam fikirannya, terdengar suara orang memberi salam. Lelaki tua itu menjawab salamnya seraya berkata, “Salam, selamat pagi.
Lelaki tua itu sekali lagi merasakan bahwa orang tersebut sedang memperhatikannya. Orang itu dengan perlahan-lahan berjalan melewati dirinya, tetapi tidak berapa jauh, dia berhenti dan memandang lelaki buta itu. Hatinya yang baik tersentuh melihat lelaki tua itu. Orang itu berkata sendirian,

Apakah lelaki buta ini tidak mempunyai siapapun untuk membantunya?’ Bersamaan dengan itu, orang-orang dan pedagang yang melewati tempat tersebut dan melihat kehadiran Amirul Mukminin Ali radhiallahu anhu di sisi lelaki buta itu. Mereka menghampirinya dan memberi salam kepada beliau sebagai tanda penghormatan.
Kini pahamlah lelaki tua yang buta itu bahwa lelaki yang memandanginya itu ternyata adalah pemimpin umat Islam, Sayyidina Ali . Sayyidina Ali menjawab salam orang-orang itu dan bertanya, Kenalkah kalian dengan lelaki tua ini ?
Mereka yang mengenali lelaki tua itu berkata,
Wahai Amirul Mukminin, lelaki tua ini adalah seorang penganut kristen, isterinya telah meninggal dunia.
Dia adalah seorang lelaki yang amat baik dan bekerja keras.
Tetapi sejak dia menjadi buta,
dan dikarenakan dia tidak mempunyai siapapun, dia terpaksa mencari uang dengan meminta sedekah.

Lelaki tua yang mendengar dengan penuh perhatian kata-kata mengenai dirinya itu, lalu berdiri dengan berpegang kepada tongkatnya. Dia menanti jawaban dari Sayyidina Ali.
Ketika Sayyidina Ali mengetahui nasib si lelaki tua itu,
beliau menundukkan kepalanya karena merasa sangat terharu.
Tak lama kemudian, beliau berkata,
Sungguh menakjubkan!
Ketika lelaki ini mempunyai kemampuan, dia telah bekerja keras. dan kini bila dia berada dalam keadaan lemah, dia ditinggalkan ? Ketika dia bisa melihat" dan mempunyai kemampuan,
dia bekerja keras untuk masyarakat.
Kini, ketika dia sudah tua dan tidak lagi mampu untuk bekerja, maka menjadi tanggungjawab pemerintah dan masyarakat untuk menyediakan keperluannya.

Ketika mendengar kata-kata Sayyidina Ali,
Cahaya harapan bersinar ke dalam jiwa lelaki tua tersebut.
Dia berkata dengan penuh kasih sayang kepada Sayyidina Ali,
Ya Tuhan, limpahkanlah kebaikan untuk Ali.
Ketika waktu maghrib tiba, lelaki tua itu mengambil keputusan untuk pulang ke rumahnya.
Tiba-tiba, dia didatangi oleh utusan Sayyidina Ali.
yang meletakkan satu pundi uang ke tangan lelaki tua itu
dan berkata, Ambillah uang ini" Sayyidina Ali memberi perintah sejak kini anda akan mendapat bagian dari baitul mal.
Oleh karena itu engkau tidak perlu lagi meminta sedekah.

Lelaki tua itu bangun dari tempat duduknya, dan membuka pundi tersebut dengan rasa tidak percaya. Dia meremas-remas uang dalam tangannya. Beberapa kali bibirnya menyebut nama Ali dan berkata, Ya Tuhanku, betapa baiknya Ali, walaupun aku adalah seorang kristen dan bukan seagama dengannya, tetapi dia tetap berbuat baik kepadaku. Betapa aku telah membuat kesalahan. Ternyata, masih ada manusia yang sedemikian baik.
Ya Tuhanku, aku mengucapkan syukur kepadamu atas segala karunia ini.
Sejarah menyaksikan bahwa Sayyidina Ali kwh senantiasa berperilaku baik dalam perbuatan dan kata-katanya terhadap seluruh manusia, khususnya mereka yang miskin.
Sayyidina Ali. dalam sebagian dari suratnya kepada Malik Asytar, gubernur Mesir menulis sebagai berikut,

Penuhilah hati dengan kasih sayang kepada rakyat dan berbuat baiklah kepada mereka semua.
Rakyat terbagi kepada dua golongan, satu golongan ialah mereka yang seagama denganmu..
dan satu golongan lagi ialah yang sama-sama diciptakan Allah sepertimu. Di antara rakyat yang kesusahan, yang memerlukan bantuan, dan berada dalam kesulitan, serta yang sakit, yang tidak punya siapapun selain dari Tuhan, ada dua golongan. Ada kelompok yang sabar dan menahan diri dari meminta-minta dan ada kelompok yang menadahkan tangan meminta sedekah. Maka jadilah engkau orang yang membela mereka "

Monday, December 28, 2015

"ORANG SOMBONG TIDAK AKAN MEMBACA NYA"

Kisah yang diceritakan oleh seorang Hamba ALLAH tentang mimpi Seorang Wali Ditanah Perkuburan ,di dalam mimpi wali itu, wali tu ternampak roh ahli-ahli kubur sedang kais-kais rumput seperti mencari sesuatu. Tetiba beliau terlihat ada seorang roh ahli kubur yg sudah berusia sedang duduk berehat diatas kuburnya sendiri . Beliau mengambil keputusan untuk bertanyakan kepada roh orang tua tersebut.
Wali : Pakcik, kenapa pakcik sedang duduk berehat dgn tenang sedangkan ramai ahli kubur yg lain sedang mengais-gais rumput disitu.
Roh Org tua itu : Jikalau kau nak tahu jawapannya, esok kau pergi ke pasar dan cari penjual daging yg masih muda di pasar. Penjual daging itu ialah anak aku sendiri.
Wali tersebut pun beredar daripada situ dan terjaga dari mimpinya. Keesokan harinya. Wali tu pun menjumpai penjual daging muda di pasar tersebut. Beliau hanya memerhati dari jauh kelakuan penjual daging tersebut. Selepas penjual daging tersebut menjual dagingnya, dia sambung membaca Al Qur'an. Wali tadi terkejut lalu mengambil keputusan untuk berjumpa dengan pemuda tersebut.
Wali: Assalammualaikum orang muda, saya ada beberapa soalan untuk orang muda.
Penjual daging: waalaikummussalam, ya boleh. Apakah soalannya itu?
Wali: Adakah kamu ada seorang ahli keluarga yang meninggal dunia yang mempunyai kubur di kampung ini?
Penjual daging: Ya ada. Itu ialah bapaku.
Wali: Aku terlihat Roh ayahmu dalam mimpi ku. Beliau tenang disana. Apa yg kau lakukan untuk ayah kau wahai anak muda?
Penjual daging: Aku membaca Al-Qur'an dan aku berdoa kpd Allah. Jika bacaan aku itu terdapat pahalanya, aku sedekahkan nya kepada ayahku.
* Iktibar dari Kisah ini
Kenapa Roh ahli kubur yang lain sedang mengais-gais rumput di situ?
Jawapannya, mereka sedang mencari tempias-tempias doa yang didoakan oleh orang ramai dan lafaz "Ala kulli muslimin wal muslimat, wal mukminin wal mukminat". Manakala roh pakcik tua yg hanya duduk berehat tersebut kerana doa anaknya hanya khas untuknya.
Pesanan: Perbanyakkan berdoa untuk kedua ibu bapa kita, saudara mara kita untuk kesenangan mereka di alam barzakh. Doa seorang anak akan terus sampai kepada ibu bapanya, terutamanya anak lelaki yang mana syurganya dibawah redha ibunya....
Jom laksanakan 7 Sunnah Hebat ini.
Tujuh sunnah Nabi Muhammad SAW itu adalah:
Pertama:
Solat Tahajjud, kerana kemuliaan seorang mukmin terletak pada solat tahajjudnya. Pastinya doa akan mudah termakbul dan menjadikan kita semakin hampir dengan Allah SWT.
Kedua:
Membaca Al-Qur’an sebelum terbit matahari, alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman. Paling tidak jika sesibuk manapun kita, bacalah ayat 3Qul, atau ayat qursi.
Ketiga:
Hadirkan diri ke masjid terutama di waktu subuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid, kerana masjid merupakan pusat keberkatan, bukan kerana panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah SWT .
Keempat:
Jaga solat dhuha, kerana kunci rezeki terletak pada solat dhuha. Yakinlah, kesan solat dhuha sangat dasyat dalam mendatangkan rezeki.
Kelima:
Jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari. Percayalah, sedekah yang diberikan akan dibalas oleh Allah berlipat kali ganda.
Keenam:
Jaga wudhu terus menerus kerana Allah SWT menyayangi hamba yang berwudhu. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, “Orang yang selalu berwudhuk senantiasa ia akan merasa selalu dalam keadaan solat walaupun ia belum lagi solat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, Malaikat berdoa untuknya iaitu "ampuni dosanya dan sayangi dia ya Allah SWT ”.
Ketujuh:
Amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi kerana dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.
Sebarkanlah ilmu ini, dan anda tidak akan rugi sedikitpun, sebarkan, semoga ianya memberi manfaat pada semua.-

Tuesday, June 3, 2014

MAKAM SESEORANG YANG DI PINDAHKAN OLEH ALLAH KE MADINAH KARENA CINTA NYA KEPADA BAGINDA RASUL,,


HABIBANA MUNZIR AL MUSAWA menceritakan :
ada makam yang dipindah bukan oleh manusia tetapi dipindah oleh kehendak Allah subhanahu wata'ala dan kejadian ini benar benar terjadi dalam riwayat yang jelas dan terpercaya,

Dimana ketika seseorang di London wafat, dan diwaktu yang sama wafat juga seseorang di Madinah Al Munawwarah.
Seorang yang wafat di Madinah setelah dimakamkan dan tidak lama setelah itu ibunya datang dan ingin melihat wajah anaknya, dan memaksa untuk menggali lagi kuburan itu sambil menjerit-jerit di kuburan,

maka akhirnya digali kuburan itu dan setelah dilihat ternyata jenazah anaknya berubah menjadi orang bule, bukan orang Arab. Semua orang heran dan timbul banyak pertanyaan, tetapi tidak terjawab. Dan kejadian serupa pun terjadi di London setelah kuburan itu digali untuk suatu hal, ternyata jasadnya berubah menjadi orang Arab,

rasa heran dan pertanyaan pun tidak terjawab, mengapa jasadnya berubah. Akhirnya setelah beberapa lama, Allah mentakdirkan kedua wanita bertemu saat umrah, dan saling mengenalkan diri dan berkata bahwa wanita itu berasal dari London dan baru masuk Islam beberapa tahun berselang,

setelah keduanya semakin akrab akhirnya wanita itu pun bercerita bahwa ketika itu ada kejadian aneh dimana salah satu saudaranya yang meninggal dan dikuburkan di London, tidak beberapa lama setelah kuburan itu digali dan ternyata jasadnya berubah menjadi orang Arab, dan ia menunjukkan foto orang arab itu,
wanita yang satunya kaget dan berkata bahwa foto itu adalah saudaranya yang telah wafat dan dikuburkan di Madinah tetapi setelah kuburan itu digali jasadnya juga berubah menjadi orang bule,

kemudian setelah diperlihatkan foto orang bule itu, wanita yang dari London berkata bahwa foto itu adalah keluarganya yang wafat dan dimakamkan di London.

Akhirnya setelah ditanya ternyata lelaki yang wafat yang berasal dari London itu adalah seseorang yang bukanlah dari kalangan berada tetapi dia banyak bershalawat kepada nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dan sangat ingin berziarah ke makam sang nabi, sehingga setiap hari yang dibicarakan adalah ziarah kesana tetapi sampai ia wafat pun ia belum sempat berziarah kesana.

Dan sebaliknya orang Arab yang wafat itu selama 50 tahun tinggal di Madinah hingga ia wafat ia tidak pernah mau berziarah ke makam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Allah subhanahu wata'ala memindahkannya ke London, tidak pantas ia berada di perkuburan Baqi',

sedangkan jenazah yang di London yang mencintai dan rindu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Allah pindahkan ia ke perkuburan Baqi' di Madinah Al Munawwarah,

dan hal ini tidak ada manusia yang memindahkannya tetapi Allah yang memindahkannya karena bumi ini adalah milik- Nya, sebagaimana firman-Nya:

"Dan yang demikian itu tidaklah sulit bagi Allah".
( QS. Fathir: 17 )

Maka hal yang seperti itu bukanlah hal yang sulit bagi Allah subhanahu wata'ala.

Subhanallah